
Semarak Hari Kartini di UPT SMP Negeri 2 Jatirogo: Wujud Nyata Semangat Emansipasi dan Pelestarian Budaya
Senin, 21 April 2025 – Suasana berbeda tampak sejak pagi hari di halaman UPT SMP Negeri 2 Jatirogo. Seluruh warga sekolah, guru, staf, dan siswa tampak antusias mengikuti peringatan Hari Kartini yang digelar secara meriah dan penuh semangat. Peringatan ini menjadi wujud nyata apresiasi terhadap perjuangan Raden Adjeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender di Indonesia.
Kegiatan diawali dengan upacara bendera yang khidmat, dengan pembina upacara Ninik Sugiyanti, S.Kep., Ners., Kepala Tata Usaha Puskesmas Jatirogo. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pentingnya meneladani semangat perjuangan Kartini, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kepedulian terhadap lingkungan.
"Kartini bukan hanya pejuang hak-hak perempuan, tapi juga simbol semangat perubahan. Hari ini, perempuan harus terus maju—berpendidikan tinggi, mandiri, dan punya kontribusi nyata bagi masyarakat. Dan jangan lupa, menjaga kesehatan serta kebersihan lingkungan juga bagian dari tanggung jawab kita bersama," ungkapnya.
Yang membuat peringatan tahun ini terasa lebih istimewa adalah kekompakan seluruh warga sekolah dalam mengenakan pakaian adat. Para siswi tampil anggun dan percaya diri dengan balutan kebaya beraneka warna, sementara para siswa tampak rapi dan gagah dengan baju batik. Nuansa budaya dan keceriaan begitu terasa di seluruh penjuru sekolah.
Fahmida, siswi kelas 8D, mengungkapkan rasa senangnya bisa merayakan Hari Kartini dengan cara yang berbeda dari biasanya. “Aku merasa lebih percaya diri dan spesial hari ini karena bisa memakai kebaya ke sekolah. Rasanya seperti jadi versi terbaik dari diri sendiri,” katanya dengan mata berbinar.
Selesai upacara, salah satu guru UPT SMP NEGERI 2 Jatirogo, Bu Nadia Zayyanan Nafisa, S.Pd., juga memberikan pandangannya mengenai makna emansipasi wanita di masa kini. Ia menegaskan bahwa perjuangan Kartini masih sangat relevan. Bagi beliau, emansipasi saat ini bukan hanya soal kesempatan setara dalam pendidikan dan pekerjaan, tetapi juga keberanian perempuan untuk bersuara, berinovasi, dan menjadi pemimpin yang memberi dampak positif. Ia menambahkan bahwa perempuan Indonesia masa kini harus mampu menjaga keseimbangan antara pelestarian nilai budaya dan perkembangan zaman.
Kegiatan Hari Kartini ini tidak hanya menjadi ajang perayaan sejarah, tetapi juga momentum refleksi bagi seluruh warga sekolah—khususnya para siswa—untuk terus mengembangkan potensi diri, menjunjung nilai-nilai budaya, serta menjaga semangat gotong royong dan cinta tanah air.
Peringatan ini ditutup dengan sesi foto bersama, dan pembelajaran yang semakin menambah semarak dan keceriaan suasana Hari Kartini di UPT SMP Negeri 2 Jatirogo. (Tim Red Pen Cakrawala)