UPT SMP Negeri 2 Jatirogo Gelar Sosialisasi dan Simulasi Penanganan Kebakaran Sejak Dini Bersama Damkar Kabupaten Tuban

Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan peserta didik menghadapi keadaan darurat, UPT SMP Negeri 2 Jatirogo menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Penanganan Kebakaran Sejak Dini pada Senin pagi tanggal 8 Desesmber 2025. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB dengan melibatkan narasumber dari Damkar Kabupaten Tuban, yaitu Bapak Nanang H. dan Bapak Ahmad Arif M.

Acara dibuka secara resmi di halaman sekolah oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Edy Muni, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa edukasi penanganan kebakaran sangat dibutuhkan oleh siswa.

“Kami ingin anak-anak memiliki dasar pengetahuan dan tidak panik jika suatu saat menghadapi keadaan darurat,” ujar beliau.
Secara tidak langsung, beliau menekankan bahwa kegiatan ini menjadi langkah nyata sekolah dalam membangun karakter sigap dan peduli keselamatan.

Sesi sosialisasi dan praktik awal dipusatkan di halaman sekolah.
Pada sesi ini, Bapak Nanang H. memberikan materi tentang penyebab kebakaran, cara mengenali sumber api, serta langkah-langkah pemadaman awal.

Beliau menjelaskan, “Yang paling penting adalah tetap tenang dan memastikan tindakan yang dilakukan benar-benar aman.”

Sementara itu, Bapak Ahmad Arif M. menekankan pentingnya pencegahan. Ia menjelaskan bahwa kebakaran sering berawal dari hal-hal sederhana seperti kabel rusak atau penggunaan listrik berlebihan. Siswa diminta lebih peduli dan tidak bermain api di sembarang tempat.

Masih di lokasi yang sama, petugas Damkar memperagakan penggunaan APAR.
Siswa mencoba:

• Cara memegang APAR dengan benar

• Teknik menarik pin pengaman

• Menekan tuas pemicu

• Mengarahkan semburan ke titik api

Guru dan petugas mengawasi ketat agar proses berjalan aman.

Setelah seluruh materi dan praktik APAR selesai, siswa bergerak menuju Lapangan Koramil Jatirogo untuk mengikuti sesi “main air”, yaitu kegiatan menggunakan selang pemadam bertekanan tinggi.

Di lokasi tersebut, siswa belajar:

• Teknik memegang selang pemadam

• Cara mengendalikan tekanan air

• Membidikkan air ke arah yang ditentukan petugas

Suasana menjadi sangat meriah. Banyak siswa tertawa ketika mencoba menahan kuatnya tekanan air, namun mereka tetap antusias mengikuti arahan petugas.

Salah satu siswa, Davin dari kelas 9A, mengungkapkan kesannya.
“Saya baru pertama kali memegang alat pemadam api. Awalnya agak gugup, tapi setelah dijelaskan jadi berani dan ternyata sangat seru,” ujarnya.

Davin juga mengungkapkan secara tidak langsung bahwa kegiatan ini memberinya pengalaman baru yang tidak ia dapatkan di pembelajaran kelas.

Petugas Damkar Kabupaten Tuban pun memberikan apresiasi kepada seluruh siswa yang dinilai kooperatif dan bersemangat sepanjang kegiatan.

Kegiatan sosialisasi dan simulasi kebakaran ini memberikan pengalaman belajar yang nyata dan penting. Melalui pembelajaran langsung di lapangan, siswa mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai penanganan kebakaran, kewaspadaan, serta tindakan cepat yang aman.

Pihak sekolah berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan secara berkala untuk memperkuat pendidikan kebencanaan dan budaya keselamatan di lingkungan sekolah. (Tim Red/ Nadia)