Tingkatkan Kompetensi Guru, UPT SMPN 2 Jatirogo Gelar Workshop Penyusunan Soal Literasi dan Numerasi Berbasis Taksonomi SOLO
Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun instrumen asesmen berkualitas, UPT SMPN 2 Jatirogo menyelenggarakan Workshop Penyusunan Soal Literasi dan Numerasi Menggunakan Taksonomi SOLO pada Sabtu, 22 November 2025. Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan sekolah ini dimulai pukul 08.30 hingga 13.30 WIB, dengan melibatkan seluruh guru sebagai peserta utama.
Workshop ini menghadirkan narasumber ahli, Bapak Abdul Malik, M.Pd., yang dikenal memiliki kepakaran dalam bidang asesmen dan model pembelajaran inovatif. Beliau memaparkan bagaimana Taksonomi SOLO menjadi kerangka penting dalam menyusun soal bertingkat yang mampu menggambarkan perkembangan pemahaman peserta didik mulai dari prestructural hingga extended abstract. Tidak hanya teori, peserta juga diajak melakukan praktik langsung menyusun soal, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Acara diawali dengan pembukaan oleh MC Ibu Dwi Novitasari, S.Pd., yang membangun suasana penuh semangat. Seluruh peserta kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ibu Widhi Astuti, S.Pd.. Doa dipimpin oleh Bapak Ahmad Zaini, S.Pd., memohon keberkahan agar kegiatan dapat menambah kompetensi guru dan memberi manfaat besar bagi peserta didik.
Dalam sambutannya, Kepala UPT SMPN 2 Jatirogo, Bapak Mukmanan, M.Pd., menegaskan pentingnya kemampuan guru dalam menyusun asesmen yang bermutu. Beliau menyoroti bahwa asesmen harus dapat menggambarkan capaian berpikir peserta didik. “Dengan Taksonomi SOLO, kita dapat menyusun soal yang mencerminkan proses berpikir siswa secara berjenjang dan terukur,” ujarnya.
Dalam sesi inti, Bapak Abdul Malik, M.Pd. memaparkan konsep SOLO secara rinci dan memberikan contoh variasi soal literasi dan numerasi yang sesuai dengan level berpikir siswa. Peserta sangat antusias saat diminta membuat soal berdasarkan stimulus kontekstual.
Suasana semakin hidup saat narasumber memberikan contoh konkret dan memberikan tantangan kepada peserta. Beliau menekankan bahwa penyusunan soal literasi dan numerasi bukan hanya milik guru Matematika atau Bahasa Indonesia saja. Dalam salah satu penyampaiannya, beliau menegaskan dengan kalimat langsung:
“Semua guru mata pelajaran, apa pun bidangnya, bisa membuat soal berbasis literasi dan numerasi. Yang penting adalah bagaimana kita mengaitkan materi dengan konteks kehidupan nyata serta menggunakan Taksonomi SOLO sebagai panduan bertingkat.”
Pernyataan tersebut memotivasi seluruh peserta bahwa asesmen literasi dan numerasi bersifat lintas mata pelajaran, sehingga dapat memperkaya pemahaman siswa dari berbagai sudut pandang.
Workshop ditutup pada pukul 13.30 WIB dengan suasana penuh antusiasme. Banyak guru mengaku mendapatkan wawasan baru dan merasa lebih percaya diri untuk menyusun soal yang lebih menantang, kontekstual, dan bermakna.
Melalui kegiatan ini, UPT SMPN 2 Jatirogo berharap dapat terus menumbuhkan budaya pembelajaran yang inovatif dan berkualitas. Penguatan kemampuan guru dalam menyusun soal berbasis Taksonomi SOLO menjadi langkah strategis untuk menghasilkan asesmen yang tidak hanya mengukur, tetapi juga mendorong perkembangan kemampuan berpikir siswa yang lebih tinggi.
Workshop ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam memajukan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi guru sebagai ujung tombak pembelajaran. (Tim Red/ Nadia)