NEWS UPDATE :  
SMPN 2 JATIROGO

Berita

Tunas-Tunas Karateka UPT SMPN 2 Jatirogo Borong Medali di Gresik Open Karate Championship 2025

Di bawah langit pagi yang masih berselimut kabut, enam siswa dari UPT SMP Negeri 2 Jatirogo melangkah penuh harap menuju sebuah panggung kehormatan. Sabtu-Minggu, 10-11 Mei 2025, menjadi awal perjalanan mereka menantang batas, menebar mimpi, dan menuai hasil dari butir-butir keringat yang selama ini jatuh di peluh latihan.

Dengan kendaraan pribadi, mereka bertolak dari Jatirogo pada pukul lima pagi. Kala roda-roda bergulir di atas aspal, denyut semangat para pejuang belia itu makin kencang. Sekitar pukul delapan, mereka tiba di tempat yang telah dipenuhi oleh ratusan peserta: GOR Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Kabupaten Gresik.

Tempat itu bukan sekadar gelanggang olahraga—di sanalah semangat, keyakinan, dan perjuangan para atlet muda dari seluruh penjuru Jawa Timur bertemu dan diuji. Gresik Open Karate Championship Piala Bupati Gresik Tahun 2025 mempertemukan 390 atlet dari 17 kontingen yang berasal dari sembilan kabupaten/kota, yaitu Gresik, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Jombang, Tuban, Mojokerto, Lamongan, dan Kota Malang. Mereka bertarung dalam 409 kelas pertandingan, mengusung tekad bukan hanya untuk menang, tetapi juga untuk menjunjung tinggi sportivitas dan persaudaraan sejati.

Kejuaraan ini dibuka dengan khidmat oleh Pelaksana Tugas Bupati Gresik, Asluchul Alif, M.Kes., yang menyampaikan sambutan sarat harapan. Ia mengajak seluruh atlet untuk menjadikan ajang ini sebagai momentum pembentukan karakter yang tangguh, disiplin, dan rendah hati.

Di antara gemuruh persaingan dan semarak semangat itu, muncul satu nama kontingen yang mungkin tak banyak dikenal sebelumnya: UPT SMP Negeri 2 Jatirogo. Namun hari itu, mereka bukan sekadar hadir—mereka bersinar.

Di bawah bimbingan pelatih muda berbakat, Dimas Sanjaya, S.Tr.O.R., para siswa tampil dengan kepercayaan diri tinggi. Wajah-wajah mereka masih remaja, namun gerakan mereka bertenaga, penuh teknik dan dedikasi. Dalam naungan tangan dingin sang pelatih, mereka bukan hanya dilatih secara fisik, tapi juga ditempa mental dan semangat juang.

“Acara dimulai sekitar jam delapan pagi, langsung pertandingan kategori open. Setelah itu, menjelang tengah hari, ada jeda istirahat, dilanjutkan upacara pembukaan,” ujar Dimas Sanjaya. “Anak-anak saya kebanyakan masih pemula, jadi saya masukkan ke kategori festival dulu. Pertandingan untuk kategori itu dimulai sekitar jam empat sore. Sistemnya satu kali main. Tapi mereka sudah luar biasa. Ke depannya akan saya latih lebih keras agar siap bersaing di level open. Bahkan, tanggal 19 Juli nanti saya rencanakan membawa tiga anak ke kejuaraan di Mojokerto untuk bertanding di kata beregu kategori open. Mudah-mudahan bisa menang.”

Dan hasilnya sungguh membanggakan. Para siswa UPT SMP Negeri 2 Jatirogo berhasil meraih enam medali, sebuah prestasi yang tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis, tapi juga semangat belajar dan kerja keras yang luar biasa.

Berikut daftar para juara:

May Lucy Esti Ningtiyas – Juara 1 Kata Perorangan 12–13 Tahun Putri

Renata Chilla Anggraeni – Juara 2 Kata Perorangan 14–15 Tahun Putri

Widiyana Cahyati – Juara 2 Kata Perorangan 14–15 Tahun Putri

Kinara Aqila Nasywa – Juara 2 Kata Perorangan 14–15 Tahun Putri

Defrina Giesha Almira Putri – Juara 2 Kata Perorangan 12–13 Tahun Putri

Andra Ardinata – Juara 1 Kumite Perorangan +70 Kg 14–15 Tahun Putra

Salah satu sosok bersinar adalah Andra Ardinata, sang juara Kumite +70 Kg, meski tak banyak berkata, memancarkan kebanggaan yang tenang. Dalam bisu yang penuh makna, ia menyiratkan bahwa pengalaman tersebut sangat mengasyikkan dan membekas. Ia mengungkapkan bahwa para atlet bermain tidak hanya dengan tenaga, tetapi juga dengan jiwa. Menurutnya, mereka saling menghargai tanpa memedulikan siapa yang menang atau kalah. Ia juga menilai bahwa sikap para atlet hangat dan permainan mereka memikat, layaknya tarian penuh semangat di atas arena. Pelatihnya menyampaikan bahwa Andra menganggap medali ini sebagai batu loncatan, dan ia bertekad untuk lebih disiplin dalam latihan ke depan.

Sementara itu, May Lucy Esti Ningtiyas, gadis muda yang lembut namun kuat dalam gerakan. Dengan sorot mata yang penuh rasa syukur, ia berkata, “Saya sangat senang bisa juara satu. Ini adalah mimpi saya sejak lama. Terima kasih untuk guru, orang tua, dan terutama pelatih kami. Saya ingin terus belajar, berlatih, dan suatu hari nanti mewakili Jawa Timur di tingkat nasional.”

Prestasi ini adalah sebuah harapan. Bahwa dari pelosok desa di Jatirogo, tumbuh tunas-tunas bangsa yang siap bersaing di kancah provinsi, bahkan nasional. Mereka bukan hanya membawa pulang medali, tapi juga membawa pulang cerita tentang perjuangan, ketekunan, dan keyakinan.

Semoga semangat ini tak padam, dan pada setiap langkah mereka ke depan, selalu ada cahaya prestasi yang menuntun. Karena dari desa yang tenang pun, bisa lahir pahlawan-pahlawan kecil yang mengangkat harkat negeri. (Tim Red Pen Cakrawala/nadia) 

 

 

 

 

KALENDER

September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30
SMPN 2 Jatirogo Channel