Pembiasaan Sabtu Pagi dan Pembelajaran Kokurikuler UPT SMP Negeri 2 Jatirogo: Langkah Nyata Membentuk Karakter dan Kompetensi Murid
Jatirogo, 26 Juli 2025, Mengawali semester baru pasca libur panjang, UPT SMP Negeri 2 Jatirogo kembali menghidupkan suasana sekolah dengan program beberapa pembiasaan, salah satunya pembiasaan Sabtu pagi yang kini dipadukan dengan pembelajaran kokurikuler sebagai bagian dari strategi penguatan karakter dan kompetensi peserta didik.
Kegiatan Sabtu pagi ini dimulai dengan pengajian kitab klasik (kitab kuning) yang telah menjadi tradisi pendidikan karakter di sekolah ini. Siswa putri kelas 7 dan 9 mengikuti kajian kitab Akhlaq al-Banat bersama Ustadz Ishomuddin Ishaq yang membahas akhlak dan etika perempuan muslimah, serta kitab Risalatul Mahidh bersama Ustadzah Hidayah yang mengulas fikih seputar haid dan kesucian. Kegiatan ini bertempat di Pesantren Putri Darul Bathul Asy Syafii Sugihan, Jatirogo.
Untuk murid putra, kelas 7 mengikuti kajian kitab Washoya al-Aba lil Abna yang membahas nasihat orang tua kepada anak-anaknya, dibimbing oleh Ustadz Khoirul Anwar, S.Pd di ruang TAS baru. Sedangkan kelas 9 putra mengaji kitab yang sama di Musholla sekolah bersama Ustadz H. Mukmanan, S.Pd., M.Pd. Kitab ini dipilih karena isinya sangat relevan untuk membentuk karakter anak muda di tengah derasnya arus globalisasi.
Dalam waktu bersamaan, kelas 8 putra dan putri melaksanakan kegiatan presentasi LINUM (Literasi dan Numerasi). Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran berbasis projek yang bertujuan mengasah keberanian murid dalam berbicara, kemampuan berpikir kritis, serta kepekaan terhadap data dan informasi. Guru menyampaikan bahwa dengan presentasi LINUM, murid dapat belajar menyampaikan gagasan secara logis dan sistematis.
Seluruh kegiatan tersebut berlangsung dengan pengawasan penuh dari wali kelas dan guru pendamping, demi memastikan proses berjalan tertib, terarah, dan bermanfaat maksimal bagi mereka.
Usai kegiatan keagamaan dan presentasi, murid melanjutkan agenda pembelajaran kokurikuler. Program ini menjadi salah satu inovasi sekolah dalam mengoptimalkan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan bermakna. Adapun kelompok kokurikuler terbagi menjadi:
- Kelompok MIPA - terdiri dari mata pelajaran Matematika dan IPA
- Kelompok Bahasa - mencakup Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jawa
- Kelompok Sosial - meliputi IPS, PPKn, dan PABP
- Kelompok Mapel Lainnya - seperti PJOK, Informatika, BK, dan Seni Budaya
Setiap kelompok mendapatkan bimbingan dari guru-guru sesuai bidangnya dan berada dalam pantauan langsung Tim Kurikulum sekolah. Model pembelajaran ini dirancang agar murid tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
Dalam pernyataannya, Ibu Nuril Qomariyatin, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk penerapan Kurikulum Merdeka.
“Pembelajaran kokurikuler ini adalah bagian dari implementasi pembelajaran mendalam yang mendorong siswa untuk aktif, berpikir kritis, dan kreatif,” ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa sekolah berupaya menciptakan ruang belajar yang menyenangkan dan menantang bagi setiap murid.
Secara tidak langsung, beliau mengisyaratkan pentingnya sinergi antara pembiasaan keagamaan dan penguatan akademik agar para murid tumbuh secara utuh, baik dari sisi akhlak, keterampilan berpikir, maupun karakter sosial.
Sementara itu, Bapak Edy Munif, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, menyampaikan bahwa pembiasaan Sabtu pagi merupakan bagian dari proses pembentukan watak murid.
“Rutinitas Sabtu pagi ini menjadi ruang aktualisasi diri murid. Kita ajarkan adab lewat kitab kuning, literasi dan numerasi untuk logikanya, serta kokurikuler untuk memperdalam pemahaman akademiknya,” tutur beliau.
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini adalah strategi sekolah dalam membekali murid menghadapi masa depan, bukan hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kehidupan.
Melalui pendekatan menyeluruh ini, UPT SMP Negeri 2 Jatirogo membuktikan komitmennya untuk mencetak generasi pelajar yang cerdas, berkarakter, dan kompeten, serta siap menghadapi tantangan zaman. (Tim Red Pen Cakrawala/Nadia)